Review Film Indonesia | Terima Kasih Nyai Ahmad Dahlan - TodayMu.com

Cara Asik Membaca Apa Yang Ada di Internet

Post Top Ad

Review Film Indonesia | Terima Kasih Nyai Ahmad Dahlan

Review Film Indonesia | Terima Kasih Nyai Ahmad Dahlan

Share This
todaymu.com - Alhamdulillah kali ini saya berkesempatan bisa menonton film Nyai Ahmad Dahlan yang baru-baru ini diputar di bioskop seluruh Indonesia, sehingga saya bisa membuat sebuah Review untuk Film Nyai Ahmad Dahlan.

Tahun ini kita disuguhi beberapa film bertema sejarah perjuangan, sebelum Film Nyai Ahmad Dahlan kita disuguhi terlebih dahulu Film Kartini garapan Hanung Bramantyo. kali ini kita kembali disuguhkan film drama-biopik yang menceritakan seorang pahlawan Indonesia bernama Nyai Siti Walidah, istri dari KH Ahmad Dahlan. dan film ini sendiri bukan sequel dari film Sang Pencerah.

Film ini di produseri langsung dari keluarga besar KH Ahmad Dahlan, Cucu Cicitnya menjadi penopang utama produksi film ini, dan film ini sendiri bukanlah ditujukan untuk komersial oleh keluarga KH Ahmad Dahlan. tapi murni mendokumentasikan sejarah keluarga mereka dalam bentuk drama-biopik.


Sinopsis : Menjadi pintar adalah impian sejak kecil Siti Walidah, lahir pada tahun 1872 di Kampung Kauman, Saat itu perempuan pergaulannya sangat terbatas dan tidak belajar di sekolah formal. Siti Walidah akhirnya menikah dengan KH Ahmad Dahlan, dan menjadi Nyai Ahmad Dahlan. Kyai Ahmad Dahlan adalah sosok lelaki yang sangat berfikiran maju dan mendukung istrinya untuk bersama membangun bangsa. Nyai Ahmad Dahlan dengan segala kecerdasannya ikut membesarkan Muhammadiyah mendampingi Kyai Ahmad Dahlan. Nyai Ahmad Dahlan mempunyai pandangan yang sangat luas. Hal itu diperoleh karena pergaulannya dengan para tokoh, baik tokoh-tokoh Muhammadiyah maupun tokoh pemimpin bangsa lainnya, yang kebanyakan adalah teman seperjuangan suaminya. Mereka antara lain adalah Jenderal Sudirman, Bung Tomo, Bung Karno, Kyai Haji Mas Mansyur, dan lainnya. Setelah Muhammadiyah berdiri, Nyai Ahmad Dahlan turut merintis kelompok pengajian demi pengajian untuk memberi ilmu agama pada semua wanita-wanita hingga berdiri organisasi “Aisyiyah”. Tak gampang membesarkan organisasi wanita pada zaman itu. Nyai Dahlan dan pengurus Aisyiyah berjuang memajukan perempuan yang bermanfaat untuk keluarga, bangsa dan negara. Menurut Nyai Ahmad Dahlan wanita sepadan perannya dengan laki-laki namun tidak boleh melupakan fitrahnya sebagai perempuan. Saat Jepang masuk ke Indonesia, beliau menentang penjajah Jepang dengan melarang warga menyembah dewa Matahari dan mendirikan dapur umum bagi para pejuang. Kehidupan Nyai bersama Kyai Ahmad Dahlan yang saling mendukung dalam membangun bangsa tergambar sangat indah. Bahwa cinta adalah landasan dalam menjalani hidup dan perjuangan.
Film ini di Sutradarai oleh Olla Atta Adonara, sedangkan tokok Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan diperankan oleh Tika Brahvani, tokoh KH Ahmad Dahlan diperankan oleh David Chalik. dan sederetan artis-artis ternama yang juga muncul sebagai cameo di film ini, sebelum membahas lebih jauh mari tonton trailernya dibawah ini :



Saya cukup banyak berterima kasih sekali kepada produser yang telah membuatkan film yang dimana film ini wajib ditonton oleh semua bangsa Indonesia, walau film ini berhubungan dengan Organisasi terbesar dan tertua di Indonesia, namun sekali lagi film ini dapat di nikmati semua kalangan bahkan semua umur, karena penuh dengan inspirasi yang memberikan semangat perjuangan tinggi.

Nyai Ahmad Dahlan atau Siti Walidah punya peran besar dalam proses kemerdekaan Indonesia, beliau berjuang bersama para wanita lain membuat posko-posko makanan dan juga memberikan nasehat kepada Jendral Soedirman.


Film ini dimulai dengan sosok Nyai Walidah saat masih muda ( jujur sekali, saya terlambat datang ke bioskop karena halangan dijalan, sehingga tidak tahu scene ini, saya kehilangan 10 menit pertama film ini ), dan dilanjutkan saat Nyai Ahmad Dahlan menjadi dewasa dan menikah dengan KH Ahmad Dahlan.

Terimakasih kepada Tika Brahvani yang saya acungi jempol banyak sekali dengan aktingnya yang luar biasa. chemestri dengan David Calik yang berperan sebagai KH Ahmad Dahlan cocok sekali, walau harus diketahui tidak ada adegan sentuh menyentuh untuk membuat kedua karakter ini terikat dengan baik. dan Juga Bang Otta yang mengarahkan talentnya dengan totalitas!

Alurnya menurut saya lumayan cukup cepat, entah perasaan saya aja tau gimana, tapi saya merasa durasi film ini kenapa cepat sekali? apakah karena saya terlalu menikmati film ini? dan sebenarnya mungkin sedikit kurang detail dalam penyampain ceritanya, tapi tenang, semuanya sudah cukup untuk mewakili semuanya.

Terima kasih yang banyak juga saya haturkan ke Tya Subiyakto yang mampu membuat arasemen musik yang luar biasa indahnya, mengalun mengalir indah mengikuti alur cerita dan visualisasi film yang memukai. Scorenya mampu menyihir saya ikutan masuk kedalam cerita! big applous untuk anda! dan menurut saya ini adalah musik yang belum pernah ada di film lain. Mars Aiyiyah yang di bikin ulang dengan sangat indahnya!

Visualisasi Yogyakarta 1890 sudah lumayan terwakili, walau memang tidak seluas seperti visualisasi di film Sang pencerah garapan Hanung Bramantyo.

Film ini benar-benar mewakili semuanya, Keteguhan, Perjuangan, Cinta, Dakwah, dan Humoris. film ini dibumbui humor humor sederhana yang tidak over tapi sangat pas sekali. dan juga unsur keromantisan pasangan KH Ahmad Dahlan dan Nyai Siti Walidah sangat luar biasa, dan benar-benar membuat saya iri sekali. ini adalah Film pertama yang menggambarkan keromantisan cinta dalam bentuk perjuangan, dan belum pernah ada di film lain.

Dan yang pasti, sekali lagi ini adalah film pertama Indonesia yang mampu membuat saya menangis hingga benar-benar over nangis. 

Dan mohon maaf saya tidak bisa memberikan gambaran detail, agar kalian yang belum bisa menikmatinya, bisa segera menontonnya dan mendapatkan inspirasi semangat berjuang!

kalau boleh saya memberikan Ratting untuk film Nyai Ahmad Dahlan, ijinkan saya memberikan Ratting 9.7 dari saya! dan menjadi salah satu film yang wajib anda tonton sebelum anda "pergi"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk tidak menaruh link dalam bentuk apapun

Post Bottom Ad