|  | 
| image source : www.sundaymail.co.zw | 
Konvensi Antikorupsi yang digelar Pemuda 
Muhammadiyah ini turut dihadiri oleh beberapa tokoh. Konvensi antikorupsi yang diprakrasai Pemuda Muhammadiyah ini dibuat sebagai simbol perlawanan terhadap 
korupsi. 
 
Dahnil Anzar 
Simanjuntak selaku ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah menyampaikan perlawanan terhadap korupsi harus menjadi 
budaya bagi anak muda. Anak muda harus berperan optimal dalam gerakan antikorupsi. 
"Bung Hatta mempunyai hipotesis bahwa korupsi di Indonesia sudah jadi budaya. Oleh sebab itu, kita harus bangun budaya baru, budaya antikorupsi,"
Menurut Bang Dahnil, semua pihak harus ikut terlibat dalam gerakan ini. Termasuk kelompok agama yang harus mempelopori gerakan perlawanan dengan mengekspresikan kebencian pada korupsi.
"Kelompok
 agama harus berani mengekspresikan kebencian terhadap korupsi. Jangan 
salati jenazah koruptor. Itu bentuk ekspresi budaya. Rasulullah pernah 
mencontohkan hal itu," kata Dahnil.
 
Dahnil juga menganjurkan kepada semuanya saja agar mengganti sebutan bagi koruptor dengan 
sebutan maling. Ini diharapkan menjadi hukuman sosial moral kepada 
koruptor.
Konvensi Antikorupsi dihadiri oleh sejumlah tokoh di antaranya Ketua KPK Agus Rahardjo, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil, Bupati Bojonegoro Suyoto dan perwakilan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo
Konvensi Antikorupsi dihadiri oleh sejumlah tokoh di antaranya Ketua KPK Agus Rahardjo, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil, Bupati Bojonegoro Suyoto dan perwakilan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo
detikCom 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk tidak menaruh link dalam bentuk apapun