Konflik Arab - Iran masih Berlanjut ?
ane kutip dari portal detik dot com Dewan Kerja Sama Teluk atau yang disingkat GCC yang beranggotakan negara-negara Teluk
Arab rencananya akan menggelar rapat luar biasa di Riyadh, Arab Saudi. Rapat
ini dimaksudkan secara khusus membahas krisis yang melanda Saudi-Iran mbloo.
 |
| sumber gambar sindonews |
krisis Saudi-Iran dikhawatirkan akan berdampak semakin buruk pada
perundingan damai konflik Suriah yang berlangsung selama 5 tahun
terakhir. Dalam konflik Suriah, Saudi mendukung kelompok pemberontak,
sedangkan Iran mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad. membingungkan?
Rupanya Keraguan juga menyelimuti upaya mencapai solusi perdamaian dalam konflik Yaman, di mana koalisi militer yang dipimpin Saudi banyak membombardir kelompok pemberontak Houthi, yang merupakan sekutu Iran, selama 9 bulan terakhir ini.
"Menteri-menteri luar negeri negara-negara GCC akan menggelar rapat luar biasa di Riyadh pada Sabtu. untuk membahas reaksi atas serangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan Konsulat Saudi di kota Mashhad, Iran," kata Sekjen GCC, Pak Abdullatif bin Rashid Al Zayani.
Otoritas Saudi yang didominasi Sunni mengeksekusi ulama Syiah terkemuka, Nimr Baqr al-Nimr pada Sabtu (2/1) atas dakwaan terorisme. Eksekusi mati itu menuai protes keras dan kecaman sejumlah negara, terutama yang didominasi Syiah atau bisa dikatakan dari Iran.
Reaksi keras bermunculan di Iran, ketika Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan juga Konsulat Saudi di Mashhad diserang demonstran yang marah atas eksekusi ulama syiah tersebut. Otoritas Saudi menanggapi serangan itu dengan melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran.
Lalu Langkah Saudi itu kemudian diikuti oleh negara Bahrain dan Sudan. Sedangkan Uni Emirat Arab dan Kuwait juga memutuskan menarik pulang Duta Besar masing-masing dari Iran. Dikhawatirkan konflik Saudi-Iran ini semakin memperdalam ketegangan sektarian di antara negara-negara Arab khusunya timur tengah. semoga segera selesai konflik ini yak mbloo
Rupanya Keraguan juga menyelimuti upaya mencapai solusi perdamaian dalam konflik Yaman, di mana koalisi militer yang dipimpin Saudi banyak membombardir kelompok pemberontak Houthi, yang merupakan sekutu Iran, selama 9 bulan terakhir ini.
"Menteri-menteri luar negeri negara-negara GCC akan menggelar rapat luar biasa di Riyadh pada Sabtu. untuk membahas reaksi atas serangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan Konsulat Saudi di kota Mashhad, Iran," kata Sekjen GCC, Pak Abdullatif bin Rashid Al Zayani.
Otoritas Saudi yang didominasi Sunni mengeksekusi ulama Syiah terkemuka, Nimr Baqr al-Nimr pada Sabtu (2/1) atas dakwaan terorisme. Eksekusi mati itu menuai protes keras dan kecaman sejumlah negara, terutama yang didominasi Syiah atau bisa dikatakan dari Iran.
Reaksi keras bermunculan di Iran, ketika Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan juga Konsulat Saudi di Mashhad diserang demonstran yang marah atas eksekusi ulama syiah tersebut. Otoritas Saudi menanggapi serangan itu dengan melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran.
Lalu Langkah Saudi itu kemudian diikuti oleh negara Bahrain dan Sudan. Sedangkan Uni Emirat Arab dan Kuwait juga memutuskan menarik pulang Duta Besar masing-masing dari Iran. Dikhawatirkan konflik Saudi-Iran ini semakin memperdalam ketegangan sektarian di antara negara-negara Arab khusunya timur tengah. semoga segera selesai konflik ini yak mbloo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk tidak menaruh link dalam bentuk apapun